Simak Ungkapan ini :
"When you want it the most
There's no easy way outWhen you're ready to go And your heart left in doubt
Don't give up on your faith God comes to those who believes in And that's the way it is.."Ayo semua.. bagi downline downline ku yang lagi pada lemah...letih....lesu.... simak ni sharing dari 2 orang yang penuh inspirasi...
Dan bagi yang masih ragu ragu untuk bergabung dengan komunitas BOSS Family.... mantapkan hati... Anda berada dalam komunitas yang LUAR BIASAAA>>>
Berbagi Sharing Dengan Bang Eric :( blog : http://yonnaoriflame.blogspot.com )Terkadang saya suka bertanya, mengapa yaa kok ada orang yg mau diajak hidup senang, hidup yg jauh dari susah dan bakal punya uang banyak nantinya tapi malah menolak, dan lebih memilih hidup seperti yg sekarang dijalaninya, yaitu serba pas2an (bahkan cenderung minus...), gaji yg msh dipertengahan bulan tapi sdh habis dan harus mencari jalan utk survive hingga akhir bulan, yang pasti tdk bahagia secara finansial dan tdk mampu membahagiakan keluarganya karena faktor uang yg tdk mencukupi.
Oh iya, saya sedang membicarakan tentang bisnis Luar Biasa kita ini, yaitu Oriflame. Dimana saya perhatikan, ada orang2 yg waktu itu saya undang bergabung utk masuk menjadi team saya (Ini dulu ketika masih belum "kawin" dengan Yonna...), dan saya ajak untuk menjadi orang kaya bareng serta merintis kebahagiaan bersama, namun mereka menolak dgn berbagai alasan yg menyatakan bahwa keengganan mereka utk bergabung adalah yg terbaik. Biasalah, azas pembenaran sepihak.
Lucunya lagi, kebanyakan dari mereka ternyata belum pernah menjalankan bisnis Oriflame ini, tapi sudah malas duluan karena berhubungan dengan MLM... Ini sebenarnya saya banget hingga akhir April 2009 lalu.. (Hehehehe.. Jadi malu...). Untung saya mau buang gengsi dan cepat2 belajar, kalau tidak pastilah sekarang ini saya sama saja dengan mereka2 tsb.
Sekarang, ketika kami tetap teguh menjalani bisnis Luar Biasa ini serta Alhamdulillah telah berhasil mencapai titik aman pertama yaitu level Senior Manager 21%, ternyata mereka yg pada awal2nya pernah saya coba utk ajak gabung, masih saja berkutat dgn rutinitas kehidupannya yg penuh dgn keluh kesah kekurangan uang. Dan apa yg terjadi dgn kami? Mohon maaf tanpa ada maksud pamer/riya'/sombong, so far kami cukup mengalami peningkatan taraf hidup menjadi lebih baik. Dari mulai bisa upgrade mobil, terus waktu bulan Juli ke Singapore ada uang lebih buat jajan, keinginan anak2 mulai bisa dipenuhi tanpa harus ada beban pikiran, tentunya ga masalah untuk hang-out di mall, J.Cool-ria, dan masih banyak lagi... Yg pasti Fun... Fun... Fun... Moga2 bisa memacu LuarBiasaners lainnya utk lebih yakin kalau ini bisnis yg dahsyaaat!!!
Tapi mungkin yg agak menyedihkan buat saya adalah mereka2 yg pada awalnya bersedia gabung menjalani bisnis Oriflame ini dan sempat ada semangatnya, bahkan masuk sistem sampai 3% atau lebih, namun tiba2 mandeg tanpa ada alasan yg jelas serta tidak mau meneruskan bisnis ini kembali hingga ada satu keadaan yg membuat mereka bangkit kembali.
Tetapi kalau sekiranya bisa bangkit lagi dan masih mau menjalankan bisnis Luar Biasa ini, that's okay lah... Makanya ada istilah mati suri, tidur, cuti, vacuum, pingsan dan sebagainya. Namun yg parah adalah mereka yg kemudian keterusan bablas dan hilang semangat serta tidak mau melanjutkan usaha ini lagi, dimana menurut pendapat saya hal tersebut sangat2lah disayangkan.
Istilahnya, kita telah mendapat satu fasilitas utk bisa menjadi seorang manusia dgn kualitas kehidupan yg lebih baik, tetapi kita campakkan itu semua dan memilih untuk tetap hidup dalam kenestapaan.
Saya jadi ingat waktu di bulan Juni 2009, BOSSes mengundang pak Darmadi Darmawangsa yg merupakan seorang inspirator kenamaan di gedung Graha Syariah Mandiri utk memberikan asupan motivasi bagi anggota BOSS Family. Nah, selesai acara dan sewaktu akan turun ke lantai dasar dengan lift, saya melihat ada pak Darmadi sedang menunggu disana. Kemudian saya menghampiri pak Darmadi dan berbasa-basi sejenak sebelum akhirnya mengajukan satu pertanyaan kepada beliau, "Apakah kita bisa mengubah seseorang untuk melakukan sesuatu, bila dari individu tsb sudah tidak mau lagi melakukannya?" Waktu pak Darmadi akan menjawab, pas pintu lift terbuka, sehingga kami masuk ke dalam lift dan beliau menjawab partanyaan saya tadi. Pak Darmadi memberikan satu ilustrasi yg menarik utk jawabannya, beliau berkata,
"Anda tau kuda? Kuda adalah binatang yg bagus bentuknya, kencang larinya dan gagah, tapi selain itu kuda juga adalah binatang yg stubborn, keras kepala. Hampir semua kuda senang bila bertemu dengan padang rumput serta mata air, karena mereka bisa makan dan minum sepuasnya disana. Tetapi ada juga kuda2 yg walaupun dihadapannya ada satu danau dengan air yg jernih, namun kuda2 tersebut enggan utk kesana dan meminum air danau itu. Meskipun kita paksa kuda2 tadi utk meminum air danau yg segar itu, tapi dikarenakan keras kepalanya, mereka tidak mau kesana dan terus bertahan untuk tidak meminumnya. Itulah kuda." Intisarinya adalah kita tidak akan pernah bisa mengajak seseorang utk mengubah kebiasaanya bila dari yang bersangkutan memang tidak ada kemauan untuk berubah. Sekeras apapun usaha kita untuk mengajak seorang mendapatkan kehidupan yang lebih baik (menurut kacamata kita yaa...), namun dari dianya tidak mau menerima ajakan kita, maka hasilnya adalah sia2 belaka.
Oleh karena itu, kita di BOSS Family diajarkan untuk memberikan
tiga kali ajakan kepada seseorang untuk mau bergabung, atau tiga kali undangan kepada downline untuk aktif. Dan ternyata bila sudah tiga kali tetapi tidak ada hasil maka kita disarankan untuk meninggalkan prospekan tersebut, atau jangan memfokuskan diri kepada downline itu melainkan fokus kepada downline yang masih mau dibina utk maju dan berkembang.
Akhir kata, pada prinsipnya segala sesuatu itu berpulang kepada diri kita sendiri. Jeng ILna pernah menulis bahwa hanya ada dua pilihan dalam melakoni bisnis ini, yaitu "Mau," atau "Tidak Mau!" Kalau jawabannya adalah "Mau," tentunya mudah untuk kita bisa sukses di Oriflame ini. Tetapi kalau sudah "Tidak Mau!" maka that's it! Tidak ada pilihan lain kecuali membiarkan siapapun orang itu untuk menjalani kehidupannya...
Untuk kita2 yg ada di BOSS Family, janganlah jadi kuda seperti kata pak Darmadi diatas, tetapi jadilah seorang pemenang! Karena hanya kitalah yg bisa merancang masa depan kita dengan segala impian serta keinginannya. Motivasilah diri untuk bisa meraih dan menggapai semua impian dan keinginan kita. Jangan pernah berhenti dan hilang harapan. Karena kita tidak pernah tau seberapa dekat sebenarnya diri ini dengan kesuksesan.
Seperti waktu mendengar testimoni dari jeng ILna waktu di OOM Depok lalu, dimana ketika pertama kali menjalani bisnis Oriflame sempat mengalami penolakan hingga delapan kali dan sempat terjadi dilema. Namun ILna tidak putus asa, dan tetap meneruskan menjalani Oriflame walau masih terjadi penolakan, hingga diusahanya yang kesebelas kalinya baru membuahkan hasil. Pada akhirnya, ILna dalam waktu tiga bulan setelah itu menjadi seorang Senior Manager dan kemudian Director setelah berhasil selama 6 kali mempertahankan level SMnya itu. That's the essence of Morning Spirit! Dan kita semua yg ada di jaringan BOSS Family serta aktif di milis ini harus bisa sukses dan jangan pernah putus semangat. Go Diamond!
Gini nih tepatnya "pencerahan" dari mba Ilna :Terima kasih kepada Oriflame, ini adalah kali pertama saya bicara di event sebesar ini, biasanya saya hanya bicara di group saya saja. Perkenalkan nama saya ilna, saya bergabung dengan Oriflame tanggal 5 Januari 2009 dan alhamdulillah Agustus lalu saya sudah menggenapi kualifikasi saya sebagai Director, dan sejak bulan Mei saya masuk ke kualifikasi Gold Director. Perjalanan selama saya bergabung tidak bisa saya bilang sulit, tapi juga tidak terlalu mudah. Ini karena saya menyadari bahwa bisnis Oriflame ini adalah BISNIS PENOLAKAN. Kita semua pasti ketemu sama yang namanya DITOLAK dan penolakan awal biasanya datang dari orang terdekat kita.
Coba Anda bayangkan apa yang terjadi bila Anda ditolak oleh orang yang terdekat. Kecewa ? pasti. Saya termasuk yang ditolak awal2nya oleh orang2 terdekat saya, tapi ya saya pikir kalo lingkaran terdekat saya menolak mendukung saya, maka saya harus keluar dari lingkungan itu, saya bikin pertemanan baru. Saya PAKSA diri saya untuk bisa keluar dari zona nyaman saya. Bisnis ini juga termasuk BISNIS PEMAKSAAN. Agar saya tidak ditolak lama2 maka saya paksakan diri saya untuk belajar, untuk datang ke training yang diadakan oleh Oriflame ataupun group saya, saya buat presentasi sebanyak mungin, semakin sering anda berlatih, semakin tinggi jam terbang anda, maka akan semakin sedikit kemungkinan anda ditolak. O iya, kalau tadi Ted Boman bilang perlu 20 katalog dalam sebulan, saya tidak investasi 20, tapi saya beli 200 katalog setiap bulannya sejak awal saya bergabung dan saya kasih 5 katalog kepada setiap prospekan yang bergabung. Jadi no wonder kalo sehari saya ketemu dengan 2-4 orang maka sedikitnya dalam sebulan saya perlu minimal 200 katalog.
Saya ditolak oleh 10 orang sebelum saya akhirnya disetujui oleh orang ke 11 yang akhirnya kini menjadi senior Manager saya, yang kebetulan berkenan hadir hari ini. Saya pikir waktu itu kalo saya berhenti setelah ditolak orang ke 8, itu berarti saya mundur 8 langkah, padahal saya jalan 3 langkah lagi sudah bisa disetujui oleh orang lain. Jadi, pesan saya adalah : buruan paksa diri Anda untuk keluar dari lingkaran anda, rajinlah presentasi, rajin keluar rumah, anggaplah penolakan ini sebagai hukum karma, kan ibu2 juga suka nih menolak SPG parfum, sebel sama sales kartu kredit, memaki2 agent asuransi, sekarang berubah ! berubahlah untuk menjadi lebih ramah kepada semua orang karena semua orang adalah prospekan kita.
uihhhh.... keren ya !!!!Sharing dari Mba Eva :
( http:/www.evadanoriflame.multiplay.com )
Pernah nga downline yang bicara begini ke anda;
"Mbak, maaf banget, aku sama temen-temen gak jadi datang ternyata mereka pada gak bisa datang semua, sedih siih'.Downline yang ini, setelah beberapa hari sebelumnya memesan 10 tiket BOP. Saya coba yakinkan, ya udah datang aja sendiri juga gak apa-apa kok, gak perlu bergantung sama downline. Kenyataannya kemarin, tidak hadir.
Downline yang lain lagi menjawab begini ketika saya tanya kemarin gak datang BOP padahal kayaknya sehari sebelumnya pas chat, yakin banget mau datang :
"maaf ya mbak,ternyata kemarin kalah sama minder yang nggak ketulungan. Udah gak naik-naik level, datang sendirian pula, akhirnya nyerah deh, seharian kemarin cuma ngurung diri di kamar pula."Saya kaget sekaligus kecewa dengan jawabannya, saya berharap akan mendapatkan jawaban yang jauh lebih baik walaupun saya tau itu alasan aja dan dia tetap gak hadir di BOP, tapi setidaknya ada alasan yang jauh lebih bagus hehehhehee. Apalagi setelah sebelumnya downline saya ini berkali-kali bertanya, "mbak tolong kasih tau saya apa yang harus saya lakukan supaya bisa jadi SM cepet kayak mbak eva, aku akan duplikasi semuaaaaaaaaaaa yang mbak eva kerjakan biar cepet naik."
Pada kenyataannya, keinginan gak selalu bisa seiring sejalan dengan tindakan ya, setelah berkali-kali cuma bolak-balik ke aku minta diajarin gimana cara jadi SM dan berkali-kali pula aku kasih tau, kali ini aku cuma bilang sama dia, silahkan kamu belajar mengatasi ketakutan dan minder, nanti baru minta tolong aku lagi buat prospek-prospek. Aku gak bisa bantuin kamu kalau kamu sendiri masih kalah sama diri kamu sendiri. Nanti datang ke aku kalau udah jadi pribadi yang lebih berbeda ya.”
Jujur, ini adalah pertama kalinya saya ngomong keras kayak gini ke downline. Kenapa saya tidak pernah bicara keras ke downline2 saya? Karena awalnya saya mencoba untuk berempati dengan kesulitan-kesulitan mereka yang tidak naik level, mencoba berempati dengan ketakutan-ketakutan yang ada di mereka karena dulu
SAYA PERNAH ADA DI POSISI MEREKA!! Saya coba untuk memahami posisi mereka, karena saya tau rasanya ketakutan, rasanya minder, rasanya ditolak dan dilecehkan orang. Saya cuma berfikir, saya harus coba sendiri dulu sebelum saya kasih tau itu untuk diduplikasi oleh downline-downline. Sayapun menduplikasi cara-cara mbak thia, ilna, dan semua member BOSS Fam. Setelah saya duplikasi dan saya bisa, berarti memang bisa dilakukan oleh siapapun. Tapi ternyata memang disini bukan bicara soal bisa dan gak bisa tapi soal KEMAUAN!!!
Mungkin ilna boleh jadi gak suka juga sama cara saya mendirect downline-downline saya, terlalu kaleeeeeeeeeeeemm dan gak 'mengigit", ayo ngaku na? hahahhaha, sementara kita tau, Ilna seorang yang tegas dan disiplin makanya bisa nyetak leader-leader cepat. Tapi ternyata sekarang saya sadar, berempati dan memahami kekurangan orang aja gak cukup. Saya gak perlu saya berlama-lama berfokus sama yang kemauannya kurang kuat, karena saya MAU naik level juga! Maaf, saya sudah gak mau menunggu, saya mau lari cepat bersama dengan downline-downline yang mau mengikuti naik level cepat juga. Bukan saya tidak memahami kesulitan orang lain lagi, tapi saya juga berfikir,manalah mungkin seorang upline bisa menolong downline kalau si downline sendiri gak bisa ngalahin ketakutannya sendiri. Para upline gak akan mungkin menolong dowline kalau si downline sendiri gak bisa nolong dirinya sendiri. Bahkan, tidak ada seorangpun sanggup merubah dan menolong dirinya sendiri, kecuali si orang tersebut yang memang mau berubah.
Di bisnis ini kerja tim memang mutlak sangat diperlukan, tapi yang harus diingat juga ini bisnis yang mandiri. Kita gak bisa bergantung sama downline 100%. Sama seperti kita gak bisa bergantung sama upline 100% untuk bantuin kita terusssss karena tentu si downline akan menjadi upline buat groupnya sendiri, menjadi leader dan tempat bergantung downline-downline. Sekarang gimana kita mau bergantung 100% sama downline, kalau kita sebagai upline juga gak bisa diandalkan dan jadi tempat bergantung (belum punya pendirian kuat), bener gak?
Kalau memang downline gak bisa datang ke BOP atau ke training, kita sebagai upline datang sendiri aja dulu, pinterin diri dulu, mantapin dan yakinkan hati dulu dengan bisnis ini dan akan sukses disini, PD sendiri dulu, baru deh bisa ngajak orang banyak. Kalau kita memang mau naik level, berinvestasilah waktu untuk hadir ke training atau BOP tanpa bergantung dengan downline. Kalau kita mau jadi leader yang bisa diandalkan, mau gak kita bayar harga untuk berani keluar dari ketakutan dan keminderan yang kita ciptain sendiri?Lagipula ya belum tentu juga orang lain akan nanyain soal level kita, kita aja yang udah ketakutan sendiri kalau ditanyain soal level. Soalnya orang-orang datang ke training dan BOP juga sibuk sama pikirannya sendiri, gimana caranya supaya bisa cepet naik level, eh kok kita malah ketakutan ditanyain level hehhehe. Tenang aja paling yang nyindir dan nanyain uplinenya kok. Tapi itu berarti tanda sayang seorang upline kepada downlinenya, supaya termotivasi biar cepet naik level, bukan malah dijadiin beban dan malah dihindari.
Sekali lagi saya tekankan, bukan upline dan downline yang menentukan akan dapat apa dan level berapa kita di Oriflame dan seberapa cepat, tapi kita sendiri yang seharusnya paling tau apa yang mau kita kejar dan tau bagaimana mencapainya.
Mengalahkan ketakutan terhadap diri sendiri jauh lebih sulit dibandingkan apapun, tapi jika kita sudah berhasil, itu adalah kesuksesan yang sesungguhnya.
Setelah membaca email ini hanya ada dua pilihan sih: si downline akan keluar dari ketakutannya dan berhasil di oriflame atau dia akan berhenti total dari oriflame. Happy thinking! :-)
.
.
.
.